بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Bersyukurlah kita kepada tuhan yang maha Esa yang telah mengutuskan
Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam untuk menjadi tauladan bagi kehidupan
umat manusia. Kepada Allah dan rasul aku mohon ampun dan tobat Kepada yang
mulia Alm ayahnda KH. Abdul Karim Jamak dan yang dimuliakan Bapak dr.Aswin
Rose saya mohon petunjuk dan bimbingan.
Nama Saya M.Supriadi.St, alias musafir, alias Rhino, isteri saya Dewi,
Sungai penuh kota kelahiranku, saya ayah dari empat orang anak, Dimas,
Sigit, Arin dan Aisyah, kami semua titinggal di kota Jambi -
Indonesia
Saya seorang teknis berkerja freelance melayani konsumen, Apapun yang
saya kerjakan semoga diRidhoi oleh Allah Subhanawataala, amin... dan
apapunyang saya dapati semoga membawa berkhah bagi kehidupan kami,
amin…….

Bekerja sesungguhnya adalah sebuah aktivitas yang membuat orang tetap
mempunyai harapan dan pantang menyerah, tetapi itu bukan berarti harus
selalu berakhir dengan kemenangan. Namun demikian, menjadi orang yang
pantang menyerah, adalah satu cara untuk mengubah yang tadinya mustahil
menjadi sukses. Seperti yang diungkapkan oleh Mr. Winston Churchill kepada
rekan sebangsa setanah airnya, ketika Inggris dalam situasi yang berbahaya
saat terjadinya Perang Dunia II, Saudara-saudara, situasi ini berat, tetapi
saya melihatnya sebagai sesuatu yang sangat memberi inspirasi Menerima
kenyataan pahit atau manis di dalam hidup merupakan bagian dari mengukur
kebahagiaan.
Orang yang hartanya berlimpah sekali pun pasti merasakan kepahitan di dalam
hidupnya dalam bentuk yang lain. Richard Carlson Ph.D menulis, Orang yang
paling bahagia di dunia ini, tidak setiap saat merasa bahagia. Pada
kenyataannya, semua orang yang paling bahagia pun kebagian merasakan suasana
hati yang buruk, masalah, kekecewaan dan sakit hati. Kebanyakan orang
membuat keadaan tidak menyenangkan itu menjadi semakin parah. Ketika mereka
merasa sedang susah, mereka menyingsingkan lengan baju dan berusaha
mengenyahkannya, Mereka berusaha memaksa diri mereka untuk keluar dari
keadaan suasana hati yang buruk itu, yang cenderung akan menambah rumit
masalah, bukannya mencari solusi. Orang yang bahagia menyikapi depresi,
kemarahan, stress, dengan sikap terbuka dan bijak. Mereka tidak melawan
perasaan ini dan menjadi panik, hanya karena merasa tidak enak, akan tetapi
mereka menerimanya dan menyadari bahwa nanti juga badai akan berlalu
Saudaraku, tak ada kekayaan dan kejayaan yang abadi, begitu juga sebaliknya,
tak ada kesuraman yang abadi. Semuanya silih berganti seperti bergantinya
siang dan malam. Karena itu, jangan sampai kelalaian membenamkan kita ke
dalam kubangan yang kelak menghancurkan masa depan. Jangan sampai kita
mempertuhankan materi dalam hidup ini. Sebab, saat ini, baik si kaya maupun
si miskin, keduanya berlomba mempertuhankan materi, sehingga melalaikan
tugas dan misi utama mereka hidup di dunia ini, yakni menyembah Allah Azza
wa Jalla
Banyak yang lupa bahwa dunia sejatinya adalah sebuah halte, tempat
persinggahan untuk menuju terminal terakhir, alam yang kekal dan abadi,
kehidupan akhirat. Saat ini kita berkelana di atasnya sebagai seorang
pengembara atau MUSAFIR Yang sadar sedang menempuh satu perjalanan yang
sangat jauh. Di sanalah kelak kita akan menuai kebahagiaan yang sejati,
sebagaimana juga akan menuai penderitaan yang abadi. Ingatlah firman Allah,
Tetapi kamu orang-orang kafir memilih kehidupan dunia. Sedangkan kehidupan
akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal Sayangnya, banyak orang yang
bersikap seolah-olah dunia ini adalah tujuan akhirnya.
Anehnya sebagian penduduk dunia bahkan mengimani bahwa setelah wafat,
mereka akan langsung masuk ke dalam Surga, karena Yesus telah menebus
dosa-dosa mereka dengan pengorbanan dirinya melalui penyaliban. Sungguh
keliru anggapan tersebut, karena kita, juga mereka, hanyalah MUSAFIR Tidak
lebih dari itu. Dikisahkan bahwa suatu hari, Rasulullah saw memegang pundak
Ibnu Umar lalu bersabda, Jadilah engkau di dunia ini seakan-akan sebagai
orang asing atau pengembara. Lalu Ibnu Umar berkata Apa maksudnya wahai
Rasulullah Nabi saw melanjutkan, Jika engkau berada di waktu sore, maka
janganlah engkau menunggu pagi, dan jika engkau berada di waktu pagi, maka
janganlah menunggu sore. Dan pergunakanlah waktu sehatmu sebelum engkau
sakit dan waktu hidupmu sebelum engkau mati. Hr. Bukhari
Seorang MUSAFIR tidak akan membawa koper yang penuh dengan barang barang
bawaannya di dunia ini. Karena koper itu justru akan membebani dirinya dan
cenderung membuat dirinya kelelahan dalam perjalanan, yang pada gilirannya
akan membuat dirinya sakit. Sang koper akan memangsa dirinya. Danah Zohar
dan Ian Marshall menyebut manusia yang seperti ini, rakus terhadap materi
dan mereka memberi istilah sebagai monster yang memangsa dirinya sendiri.
Danah dan Ian lalu menyampaikan sebuah kisah mitologi Yunani yang bercerita
tentang perjalanan seorang saudagar kaya raya bernama Erisychthon. Ini
adalah sebuah kisah seorang yang rakus dan kerjanya hanya berpikir untuk
mencari untung semata. Ia tak mau ambil pusing dengan nilai-nilai moral dan
ketuhanan yang ada, bak seorang Machiavelli, ia menghalalkan segala cara.
Seperti biasanya sebuah dongeng, keadaan pun berbalik. Hidupnya berubah
seratus persen, ia pun mulai didera rasa lapar, hingga akhirnya ia bersedia
menukarkan semua kekayaannya dengan bahan makanan yang bisa dimakan. Saking
rakusnya, ia tak pernah puas. Singkat cerita, dongeng ini berakhir dengan
Erisychthon memakan tubuhnya sendiri setelah terlebih dahulu memangsa anak
dan istrinya. Inilah sebuah kisah yang menggambarkan sosok manusia ekonomi.
Itulah gambaran perilaku manusia yang ingin memakan apa saja untuk
kepentingan perut dan syahwatnya. Itulah gambaran orang-orang yang tak
membedakan mana barang yang halal dan haram sehingga Allah menghukumnya
dengan terus-menerus memberikan kekayaan sampai ia lupa diri.
Ingatlah bahwa Rasulullah saw pernah berpesan kepada Imam Ali bin Abi
Thalib Wahai Ali, jika Allah membenci seseorang, maka Allah akan memberinya
rizki yang haram. Kemudian jika kemarahan Allah semakin besar, Allah akan
menguasakannya kepada syaitan. Di dalam rizkinya yang haram itu syaitan akan
memberkatinya, membangunkan dan menyibukkannya dengan urusan dunia sehingga
ia lalai akan agamanya serta memudahkan urusan-urusan dunianya. Allah Yang
Maha Pengasih lagi Penyayang berfirman, Tidaklah seseorang berjalan mencari
barang haram, kecuali syaitan akan menemaninya, tidak pula ia berkendaraan
mencari harta haram, kecuali syaitan akan memboncenginya, dan tidak pula
seseorang mengumpulkan harta haram, kecuali syaitan akan memakannya. Karena
itu saudaraku, jika ingin tenang dalam bekerja, tanamkah dalam hati bahwa
apa yang Anda lakukan semata untuk mencari ridha-Nya, maka niscaya Anda akan
mencintai pekerjaan Anda bahkan berbahagia serta menikmati hari-hari Anda.
Karena Anda sejatinya adalah seorang MUSAFIR. Insya Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar